Sabtu, 27 Oktober 2012

Kisahku

08.16 0 Comments
Dahulu hanya ada aku disampingmu,
Senantiasa berada didekatmu
Walau bersama mereka...

Dahulu akulah segalanya bagimu
Tanpa ada celah sedikitpun kau sisakan
 ruang dihatimu untuk orang lain.

Dahulu dengan mudahnya aku bisa memandangi wajahmu
Tanpa ada satupun yang bisa menghalangiku
Untuk melakukannya.

Dahulu  aku layaknya bintang sirius,
Bintang yang paling terang dihatimu,
Dihidupmu.

Hanya aku, dan aku...

Namun, sekarang keadaannya telah berbeda...
Tanpa satu alasan, kau menjauhiku,
Meninggalkanku dengan perasaan itu,
Membiarkanku mengenang kenangan itu dan menjaganya sendiri.


Sekarang hanya ada kamu, tanpa aku
Dan aku tanpa kamu...

Hanya ada aku dan kamu, tak lagi kita...

Sekarang, kau biarkan  aku lepas
bagaikan anak panah yang kau tancapkan secara asal,
tanpa arah, tanpa tujuan.
Dan kau biarkan ruang yang dulunya adalah tempatku,
Menjadi sebuah ruang yang kosong, tanpa penghuni.

Sekarang, aku hanya bisa memandangimu dari kejauhan,
Tanpa bisa mendekatimu, atau bahkan menyapamu.

Tak selamanya sirius memancarkan cahayanya yang terang,
Ada kalanya ia meredup, ada kalanya ia kehabisan cahayanya.

Begitu juga aku,
Tak selamanya aku bersinar dihatimu,
Ada kalanya aku memudar dari ingatanmu, dari hatimu.

Sekarang, aku hanya bisa berharap, menunggu,
dan menanti datangnya keajaiban agar kau kembali,
kembali menyambutku, menyambut hatiku.

Namun, ada kalanya aku lelah,
Ada kalanya aku lelah menunggu,
Ada kalanya aku lelah berharap,
Ada kalanya aku lelah menantimu.

Aku berharap disaat ku rapuh karenamu
Kau datang kepadaku,
Merengkuhku dalam pelukmu
Membisikkan kata sayangmu untukku
Dan berjanji takkan meninggalkanku lagi.

-DR-

Jumat, 12 Oktober 2012

Aku

01.24 0 Comments

Mungkin disana kamu sedang bersenang – senang bersama teman – temanmu,
Atau mungkin kamu sedang memikirkan seseorang yang telah menggantikan posisiku dihatimu sekarang.
Namun, apa kamu tau disini ada orang yang menanti kamu dengan harapan – harapannya untukmu?
Apa kamu merasakan apa yang dia rasakan untukmu?
Kamu tau, dia selalu menyebut namamu disetiap do’anya,
Disetiap memori otaknya hanya ada ingatan tentangmu,
Begitu juga dengan hatinya, hanya ada namamu yang terukir disana.
Dia yang selalu berharap datangnya keajaiban agar kau melihatnya, agar kau menganggapnya ada,
Agar kau tau apa yang dia rasakan padamu,
Agar kau kembali menjadi miliknya, menjadi dirimu yang telah lama ia nanti – nanti dan ia rindukan.
Dia yang tetap bisa tersenyum walaupun kau menyakitinya,
Dan dia yang menangis saat kau tak berada disisinya.
Namun, pernahkah terbesit didalam benakmu untuk kembali padanya? Membalas perasaannya padamu?
Hanya satu yang perlu kamu ketahui, dia akan selalu ada untukmu, dia akan selalu membuka pintu hatinya hanya untukmu dan menguncinya rapat – rapat untuk orang lain,
Dia yang merindukan dirimu yang dulu, yang selalu hadir disetiap hari – harinya, yang selalu ada untuknya,
Dia adalah...

Aku  :’)

Rabu, 12 September 2012

Hujan

02.27 0 Comments

Hujan...
Itulah salah  satu kenangan yang mengingatkanku padamu,
Kamu yang pernah –atau-mungkin-masih- mengisi hatiku.
Aku sangat membenci hal tiu,
Aku benci saat aku mengingatmu,
Aku benci saat aku merindukanmu,
Dan aku benci semua yang ada pada dirimu.
Aku membencimu...
Sangat – sangat membencimu.
Tapi...
Aku tak bisa membohongi perasaanku sendiri,
Aku tak bisa memungkiri bahwa aku takut,
Aku takut kehilanganmu...
Aku tak berharap apa – apa darimu,
Namun, aku hanya ingin mengucapkan terima kasih padamu,
Terima kasih telah mengizinkan aku merasakannya,
Mengartikannya, mengungkapkannya, menyimpannya,
Dan memendamnya hanya untukmu... :’)

                                                -DR-